
Apa itu niat? Bagaimana anda berniat?
Apakah niat itu sama dengan motif? ataukah berbeda, jika sama lalu gimana, jika berbeda, apa bedanya..
Sebenarnya jika kita bilang orang itu ada niat maka akan seperti apa? lalu jika kita bilang tidak niat maka seperti apa..
Ya pertanyaan-pertanyaan itu cocok untuk memantik diskusi. Tapi, saya cuman mau memantik diskusi saja, tidak ingin memberi jawaban searah dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Hari ini, saya coba nulis, tentang niat. Tentang ‘sebenarnya anda (atau saya) niat atau tidak’.
Ada orang orang, yang dia sering berziarah, bilang seperti ini, kalau sudah niat ziarah, maka langsung berangkat saja. Tidak usah terlalu banyak persiapan, malah batal nanti berangkat ziarah.
Ada lagi misalnya, niat shalat, dibacakan tepat sesaat sebelum takbiratul ikhram. (Saya bukan ahli agama, semoga tidak salah, dan tidak menista agama). Padahal mereka yang mau shalat, kadang terlihat mengajak rekan disebelahnya untuk ikut shalat, ‘shalat dulu yuk’ gitu kata mereka. Atau para muadzin itu, mereka ngajak2 shalat pakai pengeras suara, kan nggak mungkin sehabis adzan mereka malah nggak shalat.
Nah ini kan sebetulnya bentuk niat shalat. orang terindikasi akan shalat, karena ia menjadi muadzin. Orang terindikasi akan shalat karena ia ambil wudhu.
Niat dalam berbuat jahat juga begitu.. Mereka yang memang punya niat mengambil nyawa orang, akan dihukum lebih berat dibanding mereka yang tidak sengaja mengambil nyawa orang. Ini umumnya gini, di negeri wakanda memang sering terjadi hal khusus, yang diambil nyawanya malah jadi tersangka.. hehehe
Dari niat, akan tersusun rencana, darinya akan muncul eksekusi dan tindakan nyata.
Kekinian, banyak orang bilang niat mengerjakan sesuatu namun tidak kunjung dilakukannya. Tidak seperti niat shalat tadi, dibaca saat benar benar akan shalat. orang-orang masa kini membuat niat namun hanya di mulut. Tidak ada dalam hati mereka keseriusan untuk mengerjakan hal tersebut.
Oiya, di barat, niat mungkin lebih dikenal sebagai commitment. Commit. Artinya berbuat. Detik-detik sebelum perbuatan itu terjadi dan hingga benar-benar terealisasi masuk dalam gambaran dari kata commit.
Jadi teringat kata kata dosen saat kuliah dulu, orang niat itu commit. Contohnya committed suicide. Bundir. Sebutannya ya itu, ‘committed suicide’ untuk menunjukan betapa seriusnya tindakan ini. Kalau di negeri wakanda kan cuman disebut, si A bundir, si B minum obat nyamuk. Tanpa ada penekanan pada keseriusan yang dicapai dari bentuk niat untuk loncat atau gantung diri sendiri.
Jadi, sebenarnya kita sudah niat atau belum. Semoga apa yang kita inginkan dapat segera tercapai ya. Jika belum tercapai, mungkin anda belum meniatkannya agar tercapai.
Kalau mau diskusi tentang tulisan saya ini boleh menghubungi saya lewat wa. di 085647513961. Kalau tanya gimana teknisnya gimana biar niat beneran dan bener-bener merealisasikan tindakan bisa coba baca The 5 Seconds Rules karya Mel Robbins. Yasudah gitu saja tulisan nanggung ini.
Tunggu tulisan selanjutnya tentang niat membayar kewajiban. Niat bayar hutang.