Orang orang mengira bahwa viral adalah kunci. Apalagi itu, mereka yang hidup dari keramaian, hiruk pikuk masyarakat perkotaan dan butuh perhatian dari masyarakat. Sebut saja para pengusaha yang hanya bermodal viral. Atau mereka yang pengen cepat jadi selebriti, namun kekurangan bakat akan seni.
Berharap viral lalu dengan cepat orang-orang tertarik dan ingin mencoba. Setelah masyarakat mencoba, lalu? Masyarakat akhirnya tau, lalu? Dilupakanlah ia secepat dia ingin viral.
Bagi pelaku usaha, ada baiknya berpikir jangka panjang. Bukankah itu tujuan sejati dari buka usaha, berharap pada jangka yang panjang, tentu buka usaha selain karena kepepet tidak ada yang mau memberi kerja. Jika sedikit sedikit pikirannya adalah, ‘yang penting viral’, maka pasti akan sangat cepat juga usahanya, produknya turun derajat.
Buka usaha itu susah, makanya biasanya baru bisa dipanen hasilnya setelah bertahun-tahun. Hal ini sangat berlawanan dengan konsepsi viral. Mungkin anda sudah tau, bahwa sebenarnya viral adalah sebutan bagi daur hidup virus. Iya, kehidupan virus itu disebutnya viral. Virus itu, menyebar dengan cepat, namun sebenarnya hanya hidup beberapa saat saja. Oleh karena itu, mereka terus menerus harus menjangkiti inang baru. Jika inang sudah kebal, maka mereka perlu bermutasi. Jika tidak ada inang lagi, apalagi jika sudah terkena antivirusnya, dah, pasti bubar.
Usaha itu, bisa menghasilkan uang, jika memberi nilai. Nilai yang positif diterima masyarakat, makanya masyarakat memberikan imbalan berupa uang atas usaha yang dilakukan. Konsep viral tidak seperti itu, konsep viral diawali dengan rasa ingin tahu dari masyarakat, bukan rasa ingin mendapatkan manfaat yang dibutuhkan. Begitu rasa ingin tahu masyarakat itu tercukupi, maka itu tadi, bubar.
Kalau berbisnis atau usaha, kita kalau pikirannya bener, bakal mikir bagaimana meningkatkan kualitas, atau bagaimana memberi lebih banyak nilai positif sehingga imbal balik uangnya juga makin banyak. Apakah hal ini akan ditemukan jika kita sekedar mengusung konsepsi yang penting viral.
Saya lihat banyak orang di sekitar saya cenderung menggebu ingin viral. Pengen saya tanyai mereka, kok pengen viral kenapa. Tapi belum sempat juga hingga saat ini.
Kalau ingat, tahun lalu ada namanya Citayam Fashion Week, bagaimana sekarang keadaannya? Kalau lihat dari berita online, sepertinya sekarang sudah tidak ada lagi gaungnya. Itu tadi, masyarakat sudah merasa tau, dan tidak ada perbaikan kualitas dari hal tersebut, malah adanya diberangus oleh mereka yang berwenang.
Sebagai penutup, kita, pengen pelan tetapi tumbuh, atau cepat tapi merosot?