
Siapa yang seharusnya memperjuangkan saat suatu tempat hidup itu terkena masalah? Saat hidup terasa berat dan tidak memihak pada orang orang, maka siapa yang seharusnya memperjuangkan. Kalau saya yg ditanya saya akan jawab, diperjuangkan sendiri. Diperjuangkan oleh masyarakat banyak yang mendapatkan kehidupdan dari tempat tersebut. Apakah masyarakat banyak belum kapok jadi pengikut terus? Ngikut sana ngikut sini. Padahal seringnya, hampir selalu, yang diikuti tidak mencerdaskan yang mengikuti.
Ada beberapa kasus. Dua kasus saja dulu. Dua duanya adalah kasus yang sebenernya sama, tapi latar belakangnya berbeda.
Kasus Donwori.
Kemarin kemarin, ada oknum, sebut saja donwori, yang percaya banget kalau tempat hidup yg tutup itu bakal dibuka sama yg punya lahan, sebut saja penguasa A. Ndidalah kepercayaan Donwori dkk tidak dibayar oleh penguasa A. Lalu Donwori dan kawan kawannya, ini tidak bisa berbuat apa apa saat ternyata penguasa A tidak berkenan membuka tempat hidup tersebut karena satu dan lain alasan.
Padahal, dimana mana penguasa itu harus dididik dengan perlawanan. Setidaknya seperti itulah kata Pram.
Apakah masyarakat banyak belum kapok dari kemarin disuruh diam dan tertutup kehidupannya oleh segelintir orang yang sebenarnya juga buta akan masalah yang ada.
Kasus Donjuan.
Ada lagi Donjuan, yang juga percaya banget sama pihak lain lagi, sebut saja pihak penguasa B. Donjuan ini percaya banget sama penguasa wilayah. Padahal dulu sekali si penguasa ini pernah hampir dapat mandat untuk ngurusi tempat hidupnya masyarakat banyak, tapi ya nggak digarap garap. Si penguasa bertele tele dan kebanyakan alasan.
Sekarang sepertinya kasusnya hampir sama. Si penguasa diem diem aja, dan tidak menganggap tempat hidup masyarakat banyak yg terkena masalah itu sebagai sesuatu yang perlu untuk dientaskan.
Jadi gimana?
Siapa yang seharusnya memperjuangkan tempat hidup yang ada? Untuk memperjuangkan itu banyak caranya. Banyak yg bisa dikerjakan. Banyak yang bisa disepakati. Tidak sedikit juga penggerak masyarakat atau pengorganisir rakyat yg mau mengajarkan. Tinggal masyarakat banyak, rakyat rakyat ini pada mau nglakoni atau tidak.
Coba lihat masyarakat samin yang berhasil memperjuangkan tanah tempat hidupnya dari pabrik semen. Hingga akhirnya terlahir Samin VS Semen. Padahal mereka itu tidak terlalu terbuka akan teknologi. Tapi bisa menang melawan pabrik yang didukung oleh kekuatan modal yang sangat besar.